KHUTBAH IEDHUL FITRI 1435.H: "BANGUN KEKUATAN, TINGGALKAN KELEMAHAN, RAIH KEMENANGAN
KHUTBAH IEDHUL FITRI 1435.H
“ BANGUN KEKUATAN, TINGGALKAN KELEMAHAN, RAIH KEMENANGAN ”
(Disampaikan oleh: Ust.SAIFULLAH. Dalam Sholat
Iedhul Fitri 1 Syawal 1435.H/ 27 Juli,2014, di Masjid Permata Islamic School, Perum Villa Permata.Ps,Kemis Tangerang )
POKOK PIKIRAN UTAMA KHUTBAH
1. BANGUN KEKUATAN TAQWA, TINGGALKAN KEMAKSIATAN
2. BANGUN KEKUATAN MEMBERI, TINGGALKAN KEBIASAAN MENGAMBIL
3. BANGUN KEKUATAN PERSATUAN, TINGGALKAN PERPECAHAN
4. BANGUN KEKUATAN CINTA AKHIRAT, TINGGALKAN CINTA DUNIA
5. BANGUN KEKUATAN BERPEGANG TEGUH KPD ISLAM TINGGALKAN MENGEKOR KPD BARAT
RAIHLAH KEMENANGAN!!
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونستهديه ، ونعوذ بالله من شرور
أنفسنا، ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلله فلا هادي له، أشهد
ألا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده، والحمد
لله الذي بلغنا رمضان وأعنا من الصيام والقيام وبلغنا عيد الفطر المبارك، وجعلنا من العائدين والفائزين والمقبولين، اللهم
فصل وسلم وبارك على نبينا وحبيبنا وأسوتنا وقائدنا، وقرة أعيننا محمد صلى الله
عليه وسلم الذي أدى الأمانة و بلغ الرسالة ونصح للأمة وتركنا على محجة البيضاء
ليلها كنهارها لا يزيغ عنها إلا هالك، وعلى أله وصحبه ومن نهج نهجه
استن بسنته
وجاهد حق جهاده إلى يوم القيامة، أما بعدك
فيا عباد الله أوصيكم ونفسي
بتقوى الله فقد فاز المتقون
فقال الله تعالى : يا أيها
الذين أمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون (ال عمران..)
وقال أيضا: يا أيها الدين أمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح
لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما.
وقال أيضا : "فن زحزح عن النار وأدخل الجنة فقد فاز، وما الحياة
الدنيا إلا متاع الغرور "
Hadirin, kaum Muslimin dan Muslimat sidang iedul Fitri
1435.H yang berbahagia, Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas
Karunia dan Taufik-Nyalah kita bisa menyelesaikan Ibadah di Bulan Ramadhan
tahun ini semoga Amal Ibadah kita selama Ramadhan : Baik Shuom, Sholat taraweh,
Tilawah qur’an, sedekah, zakat dan itikaf kita diridhoi dan diterima oleh Allah
SWT, dan jika didalamnya ada kekurangan kita memohon kepada Allah SWT agar
berkenan menyempurnakannya sebagaimana do’a yg kita panjatkan setiap malam
Ramadhan Taqqobal minna kulla ‘amalina wa tammim taqsiirana Ya Allah Ya Rabbal
‘Alamin (Ya Allah Terimalah semua amal ibadah kami dan Sempurnakanlah segala
kekurangannya...)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah...Sidang Iedul
Fitri yang berbahagia…
Sejak awal kedatangannya, Islam menyeru kepada kekuatan
dan menghindari
kelemahan. Karena Islam ini diturunkan oleh Dzat yang Maha Kuat Alqowiyyu dzul
Quwwatil Matiin (Dzat yang Maha kuat yang memiliki kekuatan yang Maha Dahsyat)
dan semua makhluknya adalah lemah serta membutuhkan pertolongan-Nya, wakhuliqol
insaanu dho’iifan (Dan diciptakan manusia dalam keadaan lemah)
Allah SWT memerintahkan agar kaum muslimin
mempersiapkan kekuatan dan meninggalkan kelemahan, agar menggapai kemenangan, Allah SWT berfirman:
وأعدوا لهم ما استطعتم من قوة
ومن رباط الخيل ترهبون به عدو الله وعدوكم " "
(Dan persiapkanlah kekuatan apa saja
yg kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yg ditambatkan yg dengan kekuatan itu kalian
menggentarkan Musuh Allah dan Musuh kalian)QS.Al-Anfal:60
Kita tentunya memahami bahwasannya
musuh orang yang beriman itu berasal dari dua sumber yaitu musuh internal yang
ada didalam diri: Yaitu hawa Nafsu, serta musuh ekternal yang berada diluar
diri kita yaitu syaithan dan Orang-orang Kafir yang selalu memerangi kaum
Muslimin.
Untuk mengalahkan kedua musuh
tersebut, baik musuh internal maupun musuh eksternal. islam mengarahkan agar
setiap muslim mampu membangun sejumlah kekuatan dan menjauhi sebab-sebab
kelemahan.
Untuk meraih kemenangan hakiki atas
musuh-musuh yang selalu memerangi tersebut setidaknya ada 5 kekuatan yang perlu diusahakan
oleh setiap muslim serta 5 kelemahan yang seyogyanya dihindari.
1.BANGUN KEKUATAN TAQWA & TINGGALKAN KEMAKSIATAN
Tujuan ibadah shoum Ramadhan adalah Taqwa.
“Wahai orang-orang yang beriman
diwajibkan kpd kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kpd orang-orang sebelum kalian agar kalian
bertaqwa” (QS Albaqoroh : 183)
Para Ulama mendifinisikan taqwa
adalah usaha melaksanakan semua perintah-perintah Allah SWT dan meninggalkan
larangan-larangan-Nya
(Fi’lu awamirihi wajtinabu nawahihi)
Umar Bin Khottob Ra mendefinisakan
Taqwa adalah sebagai sikap kehati-hatian dalam kehidupan dunia agar jangan
sampai menginjak duri-duri kehidupan. Jangan sampai melakukan hal-hal yang
dilarang oleh Allah SWT
Allah SWT berjanji kepada siapa saja
yang mampu menghadirkan taqwa didalam hatinya dan prilakunya maka Allah SWT
akan memberikan Furqon (pembeda)di dalam dirinya yaitu kemampuan untuk
membedakan mana yang hak dan mana yang bathil. Mana yang salah dan mana yang
benar menurut timbangan agama dan akal sehat serta hati nuraninya.
Sehingga kehidupan orang yang
bertaqwa menjadi terang benderang dalam menilai kebenaran dan kebathilan, dan
tidak akan terkecoh dengan kebathilan. Sesuatu Yang hak dilihatnya sebagai
kebenaran, dan yang bathil dilihatnya sebagai kebathilan, sehingga ia mampu
melaksanakan kebenaran dan meninggalkan kebathilan.
Allah SWT berfirman
يا أيها الذين أمنوا إن تتقوا الله يجعل لكم
فرقانا
“Wahai Orang-orang yang beriman
sekiranya kalian bertaqwa, maka Allah akan berikan Furqon/Pembeda didalam diri
kalian”
Sebaliknya Jika nilai-nilai Taqwa
tidak lagi ada didalam jiwa seorang muslim, sifat furqon (Pembeda) akan hilang dari
dalam dirinya, tidak ada kemampuan dalam dirinya untuk membedakan mana yang hak
dan mana yang bathil, sehingga sudut pandangnya menjadi terbalik, kebenaran
dilihatnya sebagai kebatilan, dan kebatilan dianggapnya sebagai sebuah
kebenaran. Kemaksiatan dirasakan manis sebaliknya keta’atan dirasakan pahit dan
melelahkan.
Dengan sifat taqwa inilah seorang
muslim merasa ringan menjalankan perintah agama, ringan mengerjakan sholat,
ringan berpuasa, ringan bersedekah, ringan membaca qur’an, ringan hadir dalam
majlis ilmu, ringan berjihad dengan harta dan jiwanya,
dan semua bentuk keta’atan adalah
makanan dan konsumsi jiwa dan Imannya yang tidak mungkin ditinggalkannya, karena
meninggalkan keta’atan berakibat pada kelemahan jiwanya, kekuatan dan kelemahan
jiwa seorang muslim akan berbanding lurus dengan porsi keta’atan yang
dilakukannya.
Jiwa yang penuh ketaqwaan akan melahirkan
akhlak yang baik, sifat-sifat negatif akan terkikis dalam jiwa, sehingga ia
memberikan efek positif didalam kehidupan masyarakat, dan mampu menumbuhkan sifat-sifat
positif dalam masyarakat: seperti: berlapang dada, memaafkan kesalahan orang,
dermawan, menghormati orang lain dan menghormati tetangganya, berkata baik
serta bersikap empati dan suka menolong orang lain.
Sebaliknya, jika sifat taqwa sudah sirna
dari dalam jiwa, didalam masyarakat akan tumbuh ketidakharmonisan hidup serta
penyimpangan-penyimpangan sosial dan prilaku negatif serta berbagai kemaksiatan,
seperti :narkoba dan minuman keras, perzinahan, prostitusi, perjudian, riba,
pergaulan bebas, pencurian dan perampokan, tawuran dan kenakalan remaja,
kekerasan dan pelecehan seksual, penipuan dan Korupsi, pembunuhan dan mutilasi,
perceraian tanpa sebab yang benar, praktek suap-menyuap, serta berbagai
penyakit sosial lainnya.
Puasa yang Allah perintahkan agar
manusia berlatih menahan lapar dan haus, menjadi obat, agar manusia mampu mengendalikan hawa
nafsunya, karena sumber hawa nafsu adalah perut, dan jika perut kenyang maka
syahwat akan menguat, dan jika syahwat menguat maka potensi melakukan kemaksiatan
juga menguat, sebaliknya jika syahwat terkendali maka prilaku manusia akan
terkendali pula, dan setiap muslim akan berada pada koridor agama dan menjaga norma
positif didalam masyarakat.
Itulah makanya sejak 14 Abad yang
lalu, Rasul SAW mengingatkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu agar kita
terhindar dari bisikan syetan yang selalu menjerumuskan manusia kedalam
kemaksiatan dan kesesatan, dengan jalan banyak berpuasa, dalam sabdanya:
-إن الشيطان يجري مجرى الدم فضيقوا مجاريَه
بكثرة الصيام
“Sesungguhnya syahwat
syaithani mengalir didalam tubuh manusia bersama aliran darah, maka
persempitlah aliran syahwat syaithani itu dengan banyak berpuasa”
Dalam sabdanya yang lain Rasulullah
berkata “ Assiyam junnatun” puasa adalah tameng dari kemaksiatan dan dosa.
Dan yang paling penting dari itu
semua, “TAQWA” adalah inti solusi dari krisis multidimensi yang sedang
melanda Bangsa dan Masyarakat kita, baik krisis ekonomi maupun krisis berupa
Dekadensi Moral dan sosial”.
Allah SWT berjanji akan memberikan
Jalan kaluar kepada kita dari setiap krisis yang terjadi, manakala kita mampu
menghadirkan nilai-nilai TAQWA dalam diri kita,
Allah SWT Berfirman:
"ومن يتق الله يجعل له مخرجا ، ويرزقه
من حيث لا يحتسب"
(Barangsiapa yang bertaqwa
kepada Allah maka Allah akan berikan jalan keluar dari kesulitannya, dan
barangsiapa yang bertaqwa maka Allah akan berikan rizki dari jalan yang tidak
terduga). QS Attalaq:2
"ومن يتق الله فهو حسبه والله بالغ
أمره"
(Barangsiapa yg bertaqwa maka Allah
akan mencukupkannya, dan Allah akan menyampaikannya pada urusan dan cita-cita
yg diinginkannya”QS Atthalaq:
"لو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من
السماء والأرض"
(Seandainya penduduk suatu
negeri beriman dan bertaqwa maka Allah akan bukakan pintu-pintu keberkahan dari
langit dan dari bumi) QS Al-arof:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu
Akbar Walillahilmad
2. BANGUN KEKUATAN MEMBERI
& TINGGALKAN KEBIASAAN MENGAMBIL
Seluruh ibadah dalam Islam
esensinya memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial masyarakat, Ibadah
puasa diakhiri dengan membayar zakat fitrah, yang bertanda setelah seorang muslim
memperbagus hubungannya dengan Allah SWT ia berusaha memperbagus hubungannya
dengan manusia, dalam bentuk meringankan beban hidup orang-orang yang
membutuhkan terutama fakir miskin agar mereka bergembira dihari raya.
Ibadah Haji diakhiri dengan menyembelih
hewan qurban yang dagingnya dibagikan kepada kaum fakir dan miskin, Ibadah
sholat diakhiri dengan salam kekanan dan kekiri, yang secara filosofi artinya
seorang yang sholat hendaknya memberikan keselamatan kepada tetangga kiri dan
kanannya serta tidak merugikan orang lain.
Inilah sikap dan ajaran yang ingin
ditumbuh kembangkan oleh Islam : SIKAP MEMBERI BUKAN MENGAMBIL” sikap memberi
akan melahirkan banyak pahlawan didalam sebuah masyarakat,
Dahulu pada masa keemasan Islam, tercatat
betapa Islam memiliki banyak para pahlawan : Abu Bakar sidiq pernah datang
kepada Rasulullah SAW dengan membawa seluruh hartanya dan diserahkan untuk
perjuangan dakwah Rasul, Umar Bin khottob menyerahkan setengah hartanya untuk
perjuangan Islam, hamzah bin abdul mutholib menyerahkan nyawanya dimedan
tempur, Bilal bin Rabah menyerahkan suara emasnya untuk menjadi muadzin
Rasulullah SAW, kholid bin walid menggunakan keterampilan bertempurnya utk
membela islam,
Usman bin affan dan abdurrahman bin
Auf siap menanggung finansial yg dibutuhkan dalam Dakwah Rasul, IBNU ABBAS,
IBNU MAS’UD & ALI BIN ABI THOLLIB mereka adalah para ulama kalangan sahabat
yang senantiasa menerangi ummat dengan ilmunya serta membentengi mereka dari
kesesatan.
Dan masih banyak lagi para pahlawan
Islam yg menghiasi sejarah keharuman islam. Pantas jika Islam dahulu hanya
membutuhkan waktu 23 tahun untuk kejayaannya dan tersebar di 2/3 Bumi ini
karena islam dahulu dikelilingi oleh para pahlawan yang siap memberi dan
berkorban.
Dalam konteks Indonesia, kita
mengenal Banyak para pahlawan yang sudah memberikan jasa-jasanya, sehingga
menghantarkan bangsa ini kegerbang kemerdekaannya: Ada jenderal Sudirman dengan
perang gerilya nya dalam mengusir penjajah, ada pattimura dimaluku, pangeran
diponegoro dipulau jawa, Imam bonjol di sumatra, teuku cik ditiro, cut nyak
dien di aceh serta masih banyak lagi para pahlawan bangsa ini yang berjasa
merebut kemerdekaan Indonesia dengan mempersembahkan tenaga,harta, airmata,
darah dan bahkan nyawa mereka.
Kini lihatlah wajah Bangsa kita hari
ini, akibat keserakahan dan kesalahan management, hutang negara kita menumpuk
hingga mencapai 3000 triliyun pada tahun 2013. tidak mudah bagi para pemimpin
baru yg terpilih untuk membayarnya, juga kasus yg mirip penipuan Bank Century
yang merugikan negara hingga mencapai 7
Triliyun, Kasus Hambalang yang juga merugikan Negara hingga triliyunan rupiah,
kasus penggelapan pajak, dan berbagai kasus Korupsi dan suap menyuap yang tiada
henti-hentinya dipertontonkan oleh para elit Bangsa ini
Hal ini terjadi, tidak lain adalah
karena sikap: “Apa yang bisa saya ambil dari Negeri ini”. Sikap mengambil Menjadi
budaya para elit. Dan tidak adanya sikap sence of crisis (sensitif terhadap
krisis) akhirnya melahirkan para elit yang menghalalkan segala cara untuk
menumpuk kekayaan pribadi dan golongan, serta bergaya hidup mewah ditengah
penderitaan dan kemiskinan rakyatnya.
Setiap orang kini berlomba-lomba
menjadi Aleg dan elit politik, agar sedikit banyak bisa merasakan betapa manisnya
madu bangsa ini dalam sekejap. Fenomena ini tentunya sangat memiriskan perasaan
setiap anak bangsa yg masih memiliki hati nurani dan fikiran jernih serta Iman
yang benar.
Maka Jiwa dan sikap kepahlawanan kini
menjadi satu-satunya solusi untuk mengeluarkan bangsa ini dari krisis
multidimensi. Bangsa Indonesia kini sedang mencari para Pahlawan baru
sebanyak-banyaknya untuk mengobati sakitnya yang semakin parah. Maka, dihadapan
kita terbuka pintu lebar-lebar untuk mendaftar menjadi Pahlawan baru Indonesia.
masing-masing kita tentunya bisa menentukan apakah kita ingin menjadi bagian
dari barisan para pahlawan atau sebaliknya ikut dalam daftar para pecundang
bangsa ini!.
Sikap kepahlawanan itu berawal dari
sikap dan prinsip memberi bukan mengambil, membantu bukan meminta bantuan,
berjuang bukan menikmati hasil perjuangan, mari tumbuhkan sikap memberi dan
jauhkan sikap mengambil. Memberilah apa yang bisa kita berikan, setiap kita
bisa memberikan harta kita dalam batas kemampuan kita, memberikan tenaga kita,
memberikan keterampilan kita, memberikan jabatan kita, memberikan waktu dan
pengorbanan kita, memberikan ilmu kita untuk menyelamatkan Bangsa ini.
Tentunya jiwa dan sikap kepahlawanan
ini, bisa kita mulai dari lingkup terkecil dan yang mampu kita jangkau. Biarlah,
hanya Allah sajalah yang tahu, jika bangsa ini masih banyak menyimpan para
pahlawan baru. Ya,.. merekalah rakyat jelata yang ikhlash memberi dan berkorban
untuk menyelamatkan setiap orang yang butuh pertolongan yang bisa diselamatkan
dalam batas-batas kemapuannya.
Jika masyarakat mampu membiasakan budaya memberi dan berkorban,
maka akan tumbuh kultur kepahlawanan, sehingga masyarakat menjadi masyarakat
PAHLAWAN yang siap memunculkan PEMIMPIN YANG BERJIWA PAHLAWAN untuk menjadi
pemimpin masyarakat yang siap mengorbankan darah dan nyawanya sekalipun, demi
kemajuan dan kemuliaan Bangsa dan Rakyatnya sebagaimana para pahlawan pendahulu
kita.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu
Akbar walillahilmad
3. BANGUN KEKUATAN PERSATUAN, TINGGALKAN
PERPECAHAN
Allah SWT menghendaki agar ummat
islam bersatu untuk mengalahkan musuh-musuhnya yang senantiasa memeranginya,
kesatuan adalah kekuatan dan perpecahan adalah kelemahan.
Allah SWT berfirman:
"واعتصموا
بحبل الله جميعا ولا تفرقوا "
(Berpegang teguhlah kalian
kepada Agama Allah, dan janganlah kalian berpecah belah)
الكافرون بعضهم أولياء بعض إن لم تفعلوه تكن
فتنة في الأرض وفساد كبير
(Orang-orang kafir itu sebagian mereka menjadi
penolong bagi sebagian yang lain, jika kalian tidak bersatu dan saling tolong
menolong maka akan terjadi fitnah dimuka bumi dan kerusakan yang besar)
"ولا تنازعوا فتفشلوا وتذهب ريحكم "
(janganlah kalian saling
berselisih maka kalian akan gagal menghadapi musuh dan akan hilang kekuatan
kalian)
Persatuan kaum muslimin akan tecapai
manakala mereka memiliki kesamaan prinsip dalam hidup ini, yaitu menjadikan
Allah Sebagai Tujuan, Nabi Muhammad sebagai teladan, dan Islam menjadi Agama
dan way of life (tuntunan Hidup)
sebagaimana dzikir yang senantiasa kita baca
diwaktu pagi dan petang
(Rodiitu Billahi Robban, Wabil Islami
diinan wabi Muhammaddin nabiyyan wa rasulan)
“Aku Ridho Allah sebagi Tuhanku, Aku
Ridho Islam menjadi Agamaku, dan Aku ridho Nabi Muhammad sebagai Nabi dan rasul
teladanku”
Visi Ummat Islam adalah sama dan satu
: Yaitu Allah Tuhannya dan menjadi Tujuan Hidupnya
Misi Ummat Islam juga sama dan satu: yaitu
mencari Ridho Allah SWT
Tauladannya sama dan satu; yaitu
Rasulullah SAW, Kitabnya satu; yaitu Alquranul Karim,
Cita-citanya juga sama dan satu: Yaitu
ingin masuk syurga Allah SWT, Jalannya satu: Jihad dan bersungguh-sungguh di
Jalan Allah SWT
Persamaan-persamaan inilah yang
mengikat Ummat Islam dan kaum Muslimin sehingga berada dalam satu barisan.
Setiap muslim berjuang untuk meninggikan islam bukan meninggikan kelompok dan
golongan serta untuk kepentingan terselubung.
Beramal dan beribadah dalam Islam hanya ditujukan untuk mencari
ridho Allah SWT bukan ridho
pimpinan ataupun kelompok, Bukan Ridho organisasi
ataupun Jama’ah.
Allah SWT berfirman:
وما أمروا إلا ليعبدوا الله
مخلصين له الدين حنفاء ويقيموا الصلاة ويؤتوا الزكاة وذلك دين القيمة
(Tidaklah mereka diperintahkan
kecuali hanya untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan diri, hanya untuk
Allah lah Agama itu dan mereka berlaku lurus, mendirikan sholat, menunaikan
zakat, itulah agama yang benar dan lurus) Qs.Al-Bayyinah:5
Sehingga jelaslah Islam menghendaki
Ummatnya bersatu untuk meninggikan Islam, untuk melawan musuh-musuhnya yang
tiada henti-hentinya memerangi kaum muslimin, hari ini Ummat Islam dihadapkan pada PR yang maha besar
yaitu membebaskan Negeri Palestina yang didadalmnya ada masjidil Aqsa sebagai
kiblat pertama Ummat Islam dari penjajahan Bangsa Yahudi Laknatullah Alaihim.
hingga hari ini dan detik ini
saudara-saudara kita dipalestina sedang dibombardir, baik dari darat maupun
dari udara, Bom atom yang diluncurkan oleh Israel laknatullah ke tanah
palestina menelan korban yang cukup banyak hingga mencapai lebih dari 1000 orang
yang Syahid dan 6000 yang luka-luka, baik dari kalangan laki-laki maupun
wanita, baik kalangan dewasa maupun anak-anak, orang tua maupun muda, semua di
bombardier tanpa kecuali dan tanpa hati nurani.
Anehnya Dunia Barat yang selama ini
meneriakkan HAM (Hak Asasi Manusia) diam seribu Bahasa dan Hanya beretorika dan
basa-basi terhadap agresi Israel yang ingin mencaplok Palestina dan mengusir
Rakyat Palestina dari tanah kelahirannya. Hal ini semakin meyakinkan kita bahwasannya
HAM yang mereka teriakkan hanya sebatas propaganda dan tipuan belaka, dan hanya
berlaku untuk keuntungan mereka dan tidak berlaku bagi kaum muslimin.
Maka dengan kondisi tersebut, sudah
selayaknyalah kaum muslimin mawas diri, dan semakin menyadari bahwa musuh
eksternal yang harus diperangi adalah
orang YAHUDI Laknatullah,
Allah SWT berfirman:
لتجدن أشد الناس عداوة على المؤمنين هم
اليهود والذين أشركوا
(Kalian akan mendapati
orang-orang yang paling keras
peperangannya kepada orang-orang yang beriman mereka adalah Yahudi dan kaum
Musyrikin)
Maka sejak hari ini hendaknya kaum
muslimin menumbuhkan niat untuk berjihad melawan musuh-musuh Allah yang
memerangi kaum muslimin, jika niat saja tidak ada dalam hati kita maka
dikhawatirkan kita akan mati dalam keadaan Jahiliyah,
Rasulullah SAW bersabda:
من مات ولم يغزو ولم ينو الغزو مات ميتة
جاهلية
(Barangsiapa
yang wafat dan ia belum pernah berperang, dan belum menghadirkan niat berperang
(melawan musuhnya), maka ketika wafat, wafatnya dalam keadaan jahiliyah).
Jika hari ini
setiap kita tidak mungkin terbang kepalestina membantu kaum muslimin disana,
maka masih banyak cara lain membantu mereka, salah satunya adalah dengan harta
kita dan do’a kita. Bukankah do’a itu adalah senjatanya orang beriman
sebagaimana sabda Rasul Addua silaahul mukmin doa itu senjatanya orang beriman
Maka siapa
yang mendo’akan saudaranya yang sedang berjihad melawan Musuh-musuhnya maka
sama saja ia memberikan bantuan persenjataan kepada mereka. Apa lagi jika mampu
memberikan bantuan berupa harta dan senjata yang sesungguhnya.
Ma’asyiral
Muslimin Rohimakumullah sidang Iedul Fitri yang berbahagia…
Persatuan
Ummat Islam akan dapat dicapai dan perpecahan akan dapat dihindari, jika kita
mampu memperhatikan kode etik dalam bermu’amalah dan berinteraksi dalam medan
amal, berikut ini :
1. 1. Sadarilah, bahwa Organisasi2 dan jama’ah-jama’ah dakwah yang ada didalam
masyarakat kita, baik itu jama’ah tabligh, jama’ah Salafi, HTI, IM,
Muhammaddiyah, NU, PERSIS, Al-Irsyad dsb hanyalah sebuah wadah atau sarana
perjuangan yang memiliki tujuan yang sama yaitu mengembalikan kejayaan Islam
dan ummatnya.
2. 2. Perbedaan-perbedaan yang ada dalam setiap pendekatan dakwah dalam setiap
jama’ah-jama’ah tersebut sama kedudukannya dengan perbedaan madzhab fikih dalam
islam, yang mana ijtihadnya tidak
dilarang dalam agama.
3. 3.Tumbuhkan sikap toleransi dalam menghadapi perbedaan, jika itu perbedaan
furuiyyah fikhiyyah (Cabang Fikih) yang bersumber dari adanya perbedaan
penafsiran pada teks agama (dalil) yang dzonni (menimbulkan beberapa
penafsiran), spt: masalah teknis ibadah dan tatacaranya dan bukan dalil yang
Qotiy (Baku dan Pasti) seperti masalah aqidah dan Syariat yg baku
seperti menutup aurat dsb.
4. 4.Tumbuhkanlah sikap tolong menolong dan bahu-membahu terhadap hal-hal
yang disepakati, dan toleransi dan berlapang dada terhadap hal-hal yang
diperselisihkan
5. 5.Gunakanlah Sakala Prioritas dalam
Beramal, yang wajib lebih dikedepankan dari yang sunnah, dan nyawa manusia
lebih dikedepankan daripada khilafiyah fiqhiyah (Perbedaan Fikih/ teknis
Ibadah), serta maslahat orang banyak (Ummat) lebih didahulukan dari pada
maslahat pribadi dan kelompok.
6. 6. Belajarlah kepada para Ulama yang santun dan Ilmiyah yang telah
mengajarkan kita akhlak berbeda pendapat, Imam Syafi’I berkata; Pendapat orang
lain benar akan tetapi bisa berpotensi salah, dan pendapatku salah akan tetapi
bisa mengandung kebenaran. Jika kalian mendapati pendapatku menyalahi sunnah,
maka ambillah sunnah itu dan buanglah pendapatku.
7. 7. Jauhkanlah sikap fanatisme madzhab dan kelompok secara berlebihan,
karena Islam hanya memerintahkan kita untuk berpegang teguh kepada Tali Agama
Allah dan Ittiba’ dengan Sunnah Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman
ومن يستمسك بالله فقد هدي إلى صراط مستقيم
(Barangsiapa
yg berpegang teguh kepada Agama Allah maka ia telah diberi petunjuk kepada
Jalan yang lurus)
Rasulullah SAW Berwasiat dalam haji wada’ dan bersabda :
تركت فيكم أمرين إذا تمسكتم بهما لن تضلوا
أبدا، كتاب الله وسنتي
(Aku
Tinggalkan 2 perkara, jika kalian memegang teguh keduanya, kalian tidak akan
pernah sesat selamanya: Kitabullah dan Sunnahku)
Allahu Akbar,
Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil Hamdu
4. BANGUN
KECINTAAN PADA AKHIRAT & TINGGALKAN TERLALU CINTA DUNIA
Rasulullah SAW sejak 14 abad yang lalu telah mengingatkan ummat tentang sebuah penyakit yang akan menjangkiti ummat islam
sehingga ummat menjadi lemah dan tidak berdaya dihadapan musuh-musuhnya, dan
hilang kewibawaan dihadapan ummat lain:
يُوشِكُ أَنْ
تَدَاعَى عَلَيْكُمْ الْأُمَمُ مِنْ كُلِّ أُفُقٍ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ
عَلَى قَصْعَتِهَا . قَالَ : قُلْنَا ، يَا رَسُولَ اللهِ ، أَمِنْ قِلَّةٍ بِنَا
يَوْمَئِذٍ ؟ قَالَ : أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنْ تَكُونُونَ غُثَاءً
كَغُثَاءِ السَّيْلِ ، يَنْتَزِعُ الْمَهَابَةَ مِنْ قُلُوبِ عَدُوِّكُمْ
وَيَجْعَلُ فِي قُلُوبِكُمْ )الْوَهْنَ( . قُلْنَا :
وَمَا الْوَهْنُ ؟ قَالَ : حُبُّ الْحَيَاةِ وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ .
“Tidak lama lagi kalian akan dikerumuni oleh umat-umat lain dari segala penjuru, layaknya para penyantap makanan yang sedang mengelilingi suatu piring makanan. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, apakah hal itu terjadi disebabkan kala itu kita berjumlah sedikit? Beliau menjawab: “Kalian kala itu berjumlah banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih dilautan. Rasa takut telah sirna dari hati musuh-musuh kalian, sedangkan di hati kalian tertanam penyakit al-wahan.” Para sahabat kembali bertanya: Apakah al-wahan itu? Beliau menjawab: “ terlalu cinta terhadap kehidupan dunia dan takut terhadap mati (syahid).” (Hr. Riwayat Ahmad dan lain-lain).
Kata-kata alwahan dalam hadist diatas mengandung
pengertian: Bahwa Ummat Islam terlalu cinta yang berlebihan terhadap dunia
sehingga menghalanginya dan enggan berjuang dijalan Allah SWT dan enggan meninggikan
Agama Allah dan enggan melawan
musuh, yang terkadang berisiko pada kekurangan harta dan bahkan berujung kepada
kematian.
Al-wahan juga dapat difahami dalam bahasa yang lebih
sederhana adalah sebuah sikap acuh tak acuh terhadap kondisi kaum msulimin yang
membutuhkan bantuan dan pertolongan dalam menghadapi musuh-musuhnya, enggan
berinfak, enggan berkorban,dan enggan mengangkat senjata melawan musuh-musuh
Allah SWT sehingga musuh-musuh Allah leluasa menggempur kaum muslimin dan kaum
muslimin menjadi bulan-bulanan musuh-musuhnya.
Pada hari ini, di Afghanistan dan Iraq, umat Islam
digerayangi orang-orang kafir salibis Amerika dan Eropa. Di Palestina umat
Islam hari ini diperangi dan dibombardir oleh zionis yahudi dan sekutunya.
Sedang di Suriah, umat Islam di kerumuni oleh Syi’ah bersekongkol dengan
komunis Rusia, China dan Venezuela. Sementara di Rohingya umat Islam diburu
oleh para penyembah berhala beragama Budha.
Padahal pada masa kejayaan Islam, musuh-musuh Allah
Dan Orang-orang Kafir merasa ketakutan selama sebulan sebelum berperang melawan
pasukan muslimin, dan mereka gentar ketika mendengar pasukan kaum Muslimin
ingin memasuki wilayah mereka karena Para Pemimpin Pasukan Kaum muslimin selalu
meneriakkan Kata-kata yang menggentarkan hati musuh-musuhnya: “Kami akan datang
kepada kalian dengan membawa pasukan, yang mereka lebih mencintai kematian
sebagaimana kalian mencintai kehidupan”.
Maka, al-qur’anul karim datang
untuk membimbing ummatnya agar menggapai kemenangan atas musuh-musuhnya ,
dengan arahan-arahan Robbani yang memberikan pemahaman yang benar dan
membangkitkan kekuatan maknawi didalam jiwa orang-orang yang beriman serta
persiapan materi dan kekuatan yang dibutuhkan untuk mencapai kemenangan:
Adapun arahan-arahan Allah dan
Rasulnya yang terkait dalam persiapan maknawi adalah Ayat-ayat dan
hadist-hadist berikut ini:
Allah SWT Berfirman:
" بل تؤثرون الحياة الدنيا
والآخرة خير وأبقى "
(Akan
tetapi kalian lebih mengutamakan kehidupan dunia, sedangkan kehidupan akhirat
itu lebih baik dan lebih kekal).Al-‘Ala: 16-17
Allah SWT
Berfirman:
" المال والبنونَ زينة
الحياة الدنيا،والباقيات الصالحات خيرٌ عند ربك ثوابا وخير أملاٌ"
(Harta
dan anak-anak hanyalah perhiasan kehidupan dunia, dan amal-amal soleh itu lebih
baik pahalanya disi Tuhanmu serta lebih baik untuk dijadikan harapan)
QS.Al-kahfi:46
"ولا
تحسبنَّ الذين قُتِلوا في سبيل الله أموات بل أحياء عند ربهم يرزقون"
(Janganlah
kalian mengira orang-orang yang terbunuh dijalan Allah mereka mati, bahkan
mereka hidup disisi Tuhan mereka dengan mendapatkan rizki).QS Ali Imran: 169
Rasulullah
SAW Bersabda:
"ما أحد يدخل الجنة يحب أن يرجع إلى
الدنيا، وإن له ما على الأرض من شيء إلا الشهيد، فإنه يتمنى أن يرجع إلى الدنيا
فيقتل عشر مرات لما يرى من الكرامة "
(Tidaklah
seseorang yang masuk syurga pasti ia tidak ingin kembali lagi kedunia karena
dunia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan syurga, kecuali orang yang mati
syahid dijalan Allah, ia berharap dapat kembali lagi kedunia agar bisa terbunuh
sebanyak 10kali disebabkan Balasan yang disediakan Allah kepadanya) HR.Bukhori
Muslim
Adapun selain
kekuatan Iman dan Ruhani yang perlu dipersiapkan ada sejumlah kekuatan materi
yang seyogyanya dipersiapkan kaum muslimin untuk menghadapi musuh-musuhnya.
Allah SWT Berfirman:
وأعدوا لهم ما استطعتم من قوة
ومن رباط الخيل ترهبون به عدو الله وعدوكم "
(Dan siapkanlah kekuatan apa saja yg kalian sanggupi
dan dari kuda-kuda yg ditambatkan yg dengan kekuatan itu kalian menggentarkan
Musuh Allah dan Musuh kalian)QS.AL-Anfal:60
Rasulullah
SAW bersabda:
المؤمن القوي أحب إلى الله من المؤمن الضعيف
(Mukmin
yang kuat lebih Allah Cintai daripada mukmin yang lemah)
Dalam hadist
lain Rasulullah SAW menyuruh Ummatnya untuk berlatih keterampilan berperang:
علموا أولادكم
السباحة والرماحة وركوب الخيل
(Ajarkanlah
anak-anak kalian berenang, memanah dan mengendarai kuda).
Yang dalam konteks kekinian
hadist ini bisa difahami, berenang
sebagai persiapan keterampilan perang dilaut, memanah adalah persiapan
persenjataan dan mengendarai kuda adalah transportasi untuk kebutuhan perang
seperti Tank dan Jet Tempur.
Keyakinan dan Pemahaman Ayat
dan hadist diataslah yang membuat barisan mujahidin tidak pernah gentar melawan
musuh-musuhnya sepanjang sejarah, karena Allah SWT Menjanjikan dua
keberuntungan bagi Orang-orang yang beriman, yang benar imannya, yaitu:“
HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID ”
Allahu Akbar
3X, Walillahil hamdu
5. BANGUN
KETEGUHAN KPD ISLAM TINGGALKAN MENGEKOR KEPADA BARAT
Allah SWT Berfirman :
" ولن ترض عن اليهود ولا النصارى حتى تتبع ملتهم "
(Tidak akan Ridho Orang-orang yahudi
dan nasrani kepada kamu sehingga kamu mengikuti ajaran/Agama mereka). Al-Baqoroh:120
RASULULLAH SAW BERSABDA :
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ
حَتَّى لَوْ سَلَكُوا
جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ
وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
Nabi
صلى الله عليه و سلمbersabda: "Kalian (ummat Islam)
pasti akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian
sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga seandainya mereka menempuh (masuk) ke
dalam lobang biawak sekalipun, kalian pasti akan mengikutinya". Kami bertanya; “Ya Rasulullah, apakah
yang engkau maksud kaumYahudi dan
Nashrani?". Beliau menjawab: "Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (BUKHARI - 3197) Shahih
Ada beberapa langkah dan strategi yang dijalankan oleh barat yang nota bene mereka adalah Yahudi dan Nasrani agar
Ummat ISLAM mengikuti propaganda mereka atau yang sering disebut dengan Gozwul
Fikr (Perang pemikiran)
Pertama,mendangkalkan Aqidah hingga pemurtadan. Jika tujuan
ini berhasil, banyak muslim yang murtad, maka mereka berpandangan umat akan
menjadi lemah dalam segi kuantitas.
Kedua, menumbuhkan keraguan terhadap ajaran islam. Yaitu
dengan mengacak-acak syari’at Islam. Mereka menyebut syari’at islam sudah
tertinggal oleh Zaman tidak bisa diterapkan lagi dalam kehidupan sekarang,
hukum potong tangan, rajam, jilid dsb-nya tidak manusiawi dan
melanggar HAM.
Ketiga, mereka menciptakan sekulerisme (memisahkan agama dari
kehidupan). Mereka berpendapat Agama tidak perlu dibawa-bawa dalam aktifitas
keseharian terkhusus dalam hal pemerintahan.
Keempat, menumbuhkan Islamphobia (Anti
Islam) baik pada
kalangan (umat) Islam maupun kalangan non-islam. Mereka menciptakan ide
‘Perang melawan Teroris’ yang hakikatnya perang melawan pejuang Islam untuk
menegakkan Kalimatullah. Mereka mencitrakan para Aktifis dakwah sebagai
teroris dan berbahaya
Kelima, merusak moral kaum muslimin.
Mereka merusak moral kaum muslimin dengan cara “memperkenalkan” pergaulan
bebas, Clubbing, free sex, lagu-lagu cengeng tentang cinta, budaya pacaran dan
segudang aktifitas lainnya yang banyak dilakukan kaum muslimin sekarang ini
khususnya generasi muda
Keenam, memecah belah persatuan umat islam. Salah satunya dengan
mengelompokkan kaum muslimin kepada : Islam Radikal atau Islam
Fundamentalis, Tradisionalis dan Islam moderat.
ketujuh, melanggengkan kolonialisme baru di tengah-tengah
dunia islam. Mereka menjajah, merampas kekayaan negeri-negeri muslim untuk
kepentingan negara mereka. Mereka “membeli” orang-orang yang berpengaruh dalam
negerinya untuk dijadikan antek mereka. Dengan cara seperti itu mereka dapat
mengendalikan negeri kaum muslimin karena para penguasanya telah mereka
“kuasai”.
Kita sebagai umat harus selalu waspada. Perkuat
barisan dan ukhuwah, terus tambah keilmuan kita untuk menangkal dan melawan
perang pemikiran yang dilancarkan Barat dan musuh-musuh
Islam.
Ingatlah selalu pesan Allah SWT dalam AL-Qur’an:
"يا
أيها الذين أمنوا ادخلوا في السلم كافة ولا تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين
(Wahai Orang-orang yg beriman
masuklah kedalam Islam secara menyeluruh,dan janganlah kalian ikuti
langkah-langkah syaithan, sesungguhnya syaithan itu musuh yg nyata bagi kalian)
" يا أيها الذين أمنوا
عليكم أنفسكم لا يضركم من ضل إذا اهتديتم"
(Wahai Orang-orang yang
beriman hendaklah kalian menjaga keimanan kalian, tidak akan sampai
membahayakan kalian orang-orang yang sesat jika kalian sudah mendapatkan
petunjuk Allah SWT.
ومن يستمسك بالله فقد هدي إلى صراط
مستقيم
(Barangsiapa yang berpegang
teguh kepada Agama Allah maka ia telah diberi petunjuk kepada Jalan yang lurus)
" فمن زحزح عن النار وأدخل الجنة فقد فاز"
( Barangsiapa yang diselamatkan oleh Allah dari api neraka, dan dimasukkan kedalam syurga, sungguh ia telah mendapatkan kemenangan )
DOA
Akhirnya marilah Dihari yang
fitri ini, salah satu saat yang mustajab untuk berdo’a. sejenak kita memohon
pertolongan Allah SWT agar kita selalu mampu menghadirkan kekuatan Iman dan
Taqwa dalam diri kita, agar Allah berkenan menghantarkan kita dan kaum Muslimin
kepada keberuntungan dan kemenangan baik di dunia maupun di Akhirat.
Bismillahirrahmanirrahim
حمدا شاكرين،
حمدا ناعمين ، حمدا يوافي نعمه ويكافيء مزيده، يا ربنا لك الحمد، ولك الشكر كما
ينبغي لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك
اللهم صل على
نبينا محمد وعلى آله وصحبه وأمته أجمعين، اللهم اقسم لنا من خشيتك التي تحول به
بيننا وبين معصيتك، ومن طاعتك التي تبلغنا بها جنتك، ومن اليقين ما تهون به علينا
مصائب الدنيا، ومتعنا بأسماعنا وأبصارنا وقوتنا ما أحييتنا،واجعله الوارث منا،
اللهم أصلح
لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا، وأصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا، وأصلح لنا آخرتنا
التي إليها معادنا، اللهم اجعل الحياة زيادة لنا في كل خير واجعل الموت راحة لنا
من كل شر،
اللهم لا تدع
لنا ذنبا إلا غفرت ولا هما إلا فرجته، ولا دينا إلا قضيت، ولا جاهلا إلا علمته،
ولا ضالا إلا هديته، ولا مرضا إلا شفيته، ولا ضيقا إلا وسعته، ولا حاجة من حوائج
الدنيا والأخرة إلا قضيتها ويسرتها يا الله يا رب العالمين
اللهم انصر
إخواننا المسلمين والمجاهدين في فلسطين وانصر المجاهدين في كل مكان وزمان، اللهم
انصرهم نصرا عزيزا،اللهم أفرغ عليهم صبرا وثبت أقدامهم وانصرهم على القوم
الكافرين، اللهم ارحم موتاهم واغفر لهم وارحمهم وعافهم واعف عنهم
اللهم أعز
الاسلام والمسلمين ووحد صفوفهم واجمع كلمتهم على الحق يا رب العالمين، وذلل أعدائهم
أعدائك أعداء الدين، اللهم أهلك اليهود المحاربين للاسلام وأهلكهم ، ومزق
جمعهم، وشتت شملهم، وضعف قوتهم وأنزل الملائكة عليهم كما أنزلتهم في بدر يا رب
العالمين
اللهم تقبل
منا كل أعمالنا وتمم تقصيرنا يا رب العالمين، اللهم اجعلنا من السعداء المقبولين
ولا تجعلنا من الأشقياء المردودين اللهم اجعلنا من العائدين والفائزين واجعلنا من
المتقين
اللهم ربنا
اغفر لنا ولوالدينا وارحمهم كما ربونا صغارا، ولجميع المسلمين والمسلمات والمؤمنين
والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك قريب سميع مجيب الدعوات ويا قاضي الحاجات ويا
قاضي المهمات،
اللهم ربنا
آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار، إنك نعم المولى ونعم الوكيل
نعم المولى ونعم النصير اللهم آمين وصل اللهم على محمد وعلى آله وصحبه وأمته
أجمعين سبحان ربك رب العزة عم يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين.
والسلام
عليكم ورحمة الله وبركاته